Pertumbuhan penduduk adalah
perubahan populasi
sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam
sebuah populasi menggunakan “per waktu unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan
penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan
sering digunakan secara informal untuk sebutan Demogragfi nilai
pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk didunia
TEORI DARI PENGARUH PERTAMBAHAN PENDUDUK
Teori
Mikroekonomi Fertilitas Rumah Tangga
Teori
ini Mengadopsi teori perilaku konsumen konvensional. Anak dianggap sebagai
barang konsumsi (tidak memberi keuntungan). Permintaan anak merupakan pilihan
ekonomi yang rasional bagi konsumen. Pilihan tsb mengorbankan pilihan (barang)
lain. Keinginan punya anak dipengaruhi oleh income, harga anak (biaya hidup)
dan keinginan mengkonsumsi barang lain (efek substitusi dan pendapatan).
1. Permintaan terhadap anak berhubungan positif dengan
pendapatan
2. Permintaan terhadap anak berhubungan negative terhadap harga
relative (biaya pemeliharaan) anak serta preferensi untuk barang-barang lain.
Teori
Pertumbuhan Ekonomi
Teori
pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2 :
1.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis
A. Frederich list (1789- 1846)
Tahap-tahap
pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat yang
dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga)
B.
Karu Bucher (1847- 1930)
C.
Werner sombart (1863- 1947)
D.
Walt Whitmen Rosfow (1916- 1979)
2.
Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan
Neoklasik
Teori pertumbuhan menurut Adam Smith An Inquiry into the
nature and causes of the wealth of the nation, teorinya yang dibuat dengan
teori the invisible hands (Teori tangan-tangan gaib) Pertumbuhan ekonomi
ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :
Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik
1.
Robert Sollow Rober Sollow
lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di
bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan
perhatiannya pada pertumbuhan out put yang akan terjadi atas hasil kerja dua
faktor input utama.Yaitu modal dan tenaga kerja.
2. RF. Harrod dan Evsey Domar
tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dandomar akan
terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) danproduktivitas tenaga
kerja.
Keterkaitan Masalah Kependudukan dengan Pembangunan
Ekonomi
Masalah
kependudukan erat kaitannya dengan pembangunan ekonomi. Selain menyangkut
produk nasional riel dan produk per kapita riel, juga terjadi perubahan-
perubahan institutional dan perubahan-perubahan struktural ekonomi masyarakat.
Hal ini tercermin dari perubahan atau pergeseran peranan sumbangan sektor-
sektor ekonomi dalam produk dan pendapatan nasional.
Masalah
kepadatan penduduk, kecepatan perkembangannya, penyebarannya yang tidak merata,
produktivitas rata- rata yang relative rendah, pengangguran dan masalah
underitilized dari angkatan kerja tersebut, telah lama menjadi pusat perhatian
dan merupakan bagian dari sasaran perbaikan dalam strategi pembangunan
Indonesia. Dengan demikian perlu disadari, bahwa pemecahan untuk masalah-
masalah tersebut meliputi aspek- aspek perluasan pendidikan dan peningkatan
keterampilan, pembinaan dan pengembangan kewiraswastaan yang memungkinkan
tumbuhnya self creating jobs ataupun self employment, di samping peningkatan
dan perluasan investasi yang lebih berorientasi kepada kegiatan- kegiatan yang
padat karya dan program-program konvensional lain seperti keluarga berencana
dan transmigrasi.
Cara Meningkatkan Pembangunan
Ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah suatu
proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan Penduduk dan disertai
dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu negara.
Perbedaan antara keduanya adalah
pertumbuhan ekonomi keberhasilannya lebih bersifat kuantitatif, yaitu adanya
kenaikan dalam standar pendapatan dan tingkat output produksi yang dihasilkan,
sedangkan pembangunan ekonomi lebih bersifat kualitatif, bukan hanya
pertambahan produksi, tetapi juga terdapat perubahan-perubahan dalam struktur
produksi dan alokasi input pada berbagai sektor perekonomian seperti dalam lebaga,pengetahuan dan teknik
Pengangguran di Indonesia menjadi
masalah yang terus menerus membengkak. Sebelum krisis ekonomi tahun 1997, tingkat
pengangguran di Indonesia pada umumnya di bawah 5 persen dan pada tahun 1997
sebesar 5,7 persen. Tingkat pengangguran sebesar 5,7 persen masih merupakan
pengangguran alamiah. Tingkat pengangguran alamiah adalah suatu tingkat
pengangguran yang alamiah dan tak mungkin dihilangkan. Tingkat pengangguran
alamiah ini sekitar 5 - 6 persen atau kurang. Artinya jika tingkat pengangguran
paling tinggi 5 persen itu berarti bahwa perekonomian dalam kondisi penggunaan
tenaga kerja penuh (full employment).
PERENCANAAN PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN EKONOMI
Perencanaan pembangunan ekonomi
merupakan sarana utama kearah tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Dengan perencanaan pembangunan ekonomi suatu negara dapat menentukan
serangkaian sasaran ekonomi secara kuantitatif dalam periode tertentu. Melalui
perencanaan pembangunan suatu negara dapat memobilisasi sumber daya yang terbatas
untuk memperoleh hasil yang optimal dengan lancar, progresif dan seimbang. Hal
seperti ini tidak akan dicapai dengan menye-rahkan begitu saja pada mekanisme
pasar seperti yang dipercayai kaum klasik.
Menyadari hal yang demikian, maka
sejak Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia telah menyusun perencanaan
pembangunan ekonomi yang komprehensif dan parsial. Pada masa Soekarno menjadi
Presiden telah dibuat perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia yang dikenal
dengan Pemba-ngunan Rakyat Semesta (Permesta) dan pada pemerintahan Soeharto
telah disusun pula perencanaan pembangunan ekonomi Indonesia yang dikenal
dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA), mulai dari Repelita I hingga
Repelita VI. Dalam melaksanakan REPELITA tersebut, mulai Pelita I hingga Pelita V.